Medan l CakrawalaNews - Diduga oknum pejabat Puskesmas yang berada di Kecamatan Medan Marelan menjadi sorotan, pasalnya oknum tersebut selalu menggunakan perkataan tidak sopan dan bersifat arogan hingga marah marah setiap harinya.
Menurut sumber yang enggan menyebutkan identitasnya menyebutkan, untuk dana BOK di bulan juli sampai Desember 2022 tidak pernah di berikan lagi kepada pegawai puskesmas di lingkungan Medan Marelan.
Untuk mendapatkan Dana BOK di 2022 hingga 2023 setiap Puskesmas harus ada memiliki kegiatan di lapangan, hasil dari kegiatan tersebut di ajukan ke Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan mengajukan ke Pemerintah, dari situlah dana bok yang di kucurkan Pemerintah, tapi kegiatannya tidak semuanya jujur yang dibuat oleh oknum BOK Medan Marela. Selasa (12/12/2023).
Apalagi oknum pejabat puskesmas, kalu cuti pergi keluar Negeri tanpa di ketahui kepala Dinas kesehatan maupun Pemko Medan.
Anehnya bang, obat obat di Puskesmas selalu tidak lengkap dan terlalu sedikit sejak kepemimpinannya 2022 sampai dengan saat ini, kami selaku pegawai sering beli obat obat buat kebutuhan Puskesmas dengan menggunakan uang pegawai maupun uang setaff, Sebut sumber kepada awak media.
Lanjut sumber yang tidak bersedia namanya di cantumkan mengatakan semua kegiatan BOK di ikuti oleh oknum pejabat Puskesmas dalam kegiatan BOK, tetapi lingkaran pejabat puskesmas tidak pernah turun kelapangan, adapun dana BOK di Bulan Nopember 2023 senyap senyap tidak mengarah.
Apa lagi dengan uang akreditasi oknum Pejabat Puskesmas mengutip uang sebesar 1 juta rupiah terhadap pegawai, entah mau kemana uang itu mau di arahkan, kami menjadi heran melihat sikap oknum pejabat Puskesmas.
Dana BPJS seharusnya di berikan kepada kami sebagai pegawai yang selalu aktip di Puskesmas tetapi semua itu diberikan tidak transparan, apa lagi dana Silva dari BPJS tidak pernah terbuka alias tidak transparan kepada kami selaku pegawai puskesmas.
Seperti pejabat honorerr di Puskesmas menerima dana Silva 2023 sampai jutaan rupiah di bandingka dengan pegawai Puskesmas melebihi dari pegawai, kami tidak tau bagaimana hitung hitungan lingkaran pejabat oknum Puskesmas.
Oknum pejabat Puskesmas selalu pilih kasih tentang pembagaian BPSJ di setiap bulan, ada yang menerima sekitar 500 hingga 1 juta rupih di antara pegawai, seharusnya itu tidak ada perbedaan sama pegawai. Sebut sumber.
Setiap ada kegiatan di lapangan itu di masukan kedalam berita acara kegiatan, acara kegiatan itu tidak pernah di acckan oleh oknum pejabat Puskesman, dana Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Bias) yang dikucurkan Pemerintah setiap tahunnya seharusnya jatuh kepada pegawai Puskesmas yang berada di wilayah Medan Marelan.
Pejabat oknum Puskesmas, selalu mengikuti kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Bias) di lapangan, sementara mereka sudah ada kegiatan mereka tersendiri, dan mereka tidak turun kelapangan, hanya nama saja yang mereka buat untuk mendapatkan dana BOK.
Segala program di setiap lingkungan berjumlah 20 kegiatan di lapangan berjalan sukses, seperti imunisasi bagi anak balita, anak usia sekolah, remaja, ibu hamil, ibu nifas, dan lain lain selalu di proritaskan Puskesmas
Sementara bang, dana Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Bias) yang dikucurkan Pemerintah setiap tahunnya seharusnya jatuh kepada pegawai Pukesmas.
Terpisah, Tujuan BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini.
Puskesmas, yang diselenggarakan secara rutin/periodik sesuai, kondisi wilayah kerja Puskesmas.
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Kesehatan perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan operasional di lapangan dan perkembangan hukum;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang, Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2015; (ck)
0 Komentar